Polres Pamekasan – Pada dasarnya, ulama dan umara memiliki peran tak tergantikan dalam masyarakat. Ulama merupakan pewaris Nabi, berperan menjalankan dakwah untuk terus menanamkan dan merawat ajaran Islam agar terefleksi dalam diri setiap kaum muslim demi terciptanya kehidupan umat yang diridhoi Allah SWT. Sementara umara, pemimpin, atau pejabat, menjadi pihak yang berwenang mengeluarkan kebijakan-kebijakan bagi terciptanya kehidupan masyarakat yang dicita-citakan bersama.
Keduanya harus bisa menjalin hubungan sinergis yang ideal agar tugas dan peran masing-masing bisa berjalan beriringan. Baik ulama maupun umara, keduanya mesti memahami peran masing-masing dan saling menghormati.
Saling menghormati berarti mengakui wewenang dan perannya masing-masing dalam masyarakat, sehingga tak terjadi benturan antara keduanya. Melihat mayoritas bangsa kita yang beragama Islam, maka penting bagi pemerintah untuk menjalin hubungan yang sinergis dengan ulama untuk bekerjasama menciptakan kehidupan yang aman dan damai.
Meski antara ulama dan umara memiliki kedudukan yang sama pentingnya dalam tubuh bangsa, namun ada hal yang mesti disadari oleh umara. Dalam menjalin sinergi ini, umara atau pemimpin mesti memiliki kesadaran untuk sowan (mendatangi) ulama, dan hal tersebut telah dilakukan oleh AKBP Teguh Wibowo, S.I.K semenjak beliau pertama kali menjabat sebagai Kapolres Pamekasan.
langkah pertama yang dilakukannya adalah bersilaturrahmi ke sejumlah ulama’ di Kab. Pamekasan.
AKBP Teguh Wibowo, S.I.K yang dikenal dengan programnya “ Bermanfaat Untuk Sesama “ ini, adalah sosok pemimpin yang mempunyai perhatian khusus terhadap para ulama, terutama dalam rangka menghargai peran ulama dalam membangun solidaritas keislaman, solidaritas kebangsaan dan solidaritas kemanusiaan.
Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Al-Ghazali berkata, “Sesungguhnya, kerusakan rakyat disebabkan oleh kerusakan para penguasanya, dan kerusakan penguasa disebabkan oleh kerusakan ulama, dan kerusakan ulama disebabkan oleh cinta harta dan kedudukan, dan barang siapa dikuasai oleh ambisi duniawi ia tidak akan mampu mengurus rakyat kecil, apalagi penguasanya. Allah lah tempat meminta segala hal”